Pemuda adalah sosok yang menjadi harapan bagi kedua orang tuanya, bangsa dan agama dalam hal ini Islam. Bagi suatu organisasi perjuangan seperti HAMAS dan Jihad Islam pemuda adalah harapan untuk meneruskan perjuangan. Dalam suatu hadits Nabi pernah bersabda sebagai berikut: “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Tuhannya sampai ditanya tentang 5 perkara: tentang umurnya dihabiskan dimana, tentang masa mudanya dihabiskan untuk apa, tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan kemana dibelanjakan dan tentang ilmunya diamalkan untuk apa.” (H.R. At Tirmidzi). Dari hadits ini menunjukkan bahwa masa muda adalah salah satu kenikmatan yang akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah swt.
Pemuda dengan fisik yang masih sehat dan kuat serta penuh semangat, daya pikir yang masih segar sehingga dapat menimba ilmu dan keterampilan sebanyak-banyaknya, mau menerima pemikiran dan ide baru sehingga para pemuda selalu menjadi pelopor dalam berbagai hal. Dibanding generasi tua yang meskipun dari segi fisik sudah banyak berkurang namun generasi tua lebih menang pengalaman sehingga dalam melakukan tindakan lebih cenderung berhati-hati dan penuh perhitungan, puas dengan pemikiran pada zamannya dan cenderung melihat segala hal pada zamannya lebih baik daripada jaman generasi selanjutnya. Sehingga tidak heran hal inilah yang menjadi pertentangan antara para pemuda dengan generasi tua.
Bagaimanapun juga para pemuda selalu menjadi pelopor terutama dalam sejarah Islam baik di masa lampau maupun di masa depan. Seperti kisah Nabi Ibrahim saat remaja yang dengan berani menegur dan memperingatkan ayahnya yang menyembah berhala demikian pula Nabi Ibrahim yang saat itu muda berani memperingatkan raja Namrud meskipun ia harus menghadapi kemurkaan raja Namrud. Juga kita bisa lihat bagaimana perjuangan Nabi Muhammad dalam menegakkan Islam yang mendapat dukungan dari kalangan pemuda Arab saat itu yang mendapat bimbingan serta pengarahan dari Rasul sendiri yang kelak dikemudian hari para pemuda tersebut menjadi tokoh besar dalam sejarah Islam seperti: Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khatab, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Muadz bin Jabal, Zaid bin Tsabit & Khalid bin Walid.
Demikan pula dengan saat ini, di mana tantangan bagi para pemuda saat ini jauh lebih besar dan lebih kompleks daripada zaman Rasul, mulai dari masalah lemahnya SDM khususnya lemahnya pemahaman akan Islam, kemiskinan, sampai pada bermunculannya berbagai isme modern seperti demokrasi, kapitalisme, liberalisme, sekulerisme, atheisme dan sebagainya.
Para pemuda Islam harus membentengi diri dan mempertebal keimanannya untuk mengantisipasi terhadap berbagai hal yang dapat meracuni keimanannya. Meskipun demikian tidak sedikit para pemuda Islam yang sadar dan bangkit untuk membela agamanya dari berbagai serbuan pemikiran modern tersebut. Sebagaimana dikatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut: “Jika kamu menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan pendirianmu.” (Q.S. Muhammad: 7).
Seperti Hasan al Banna seorang pemuda pelopor pergerakan Islam modern dengan mendirikan organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir. Hasan al Banna pernah berkata bahwa perbaikan suatu umat tidak akan berhasil tanpa perbaikan pada setiap individu dalam hal ini pemudanya. Kemudian beliau syahid pada usia yang cukup muda 42 tahun.
Kemudian ada Adnan Oktar seorang pemuda Muslim dengan nama pena Harun Yahya dengan argumentasi yang tepat dan ilmiah, ia berhasil membongkar kebohongan teori evolusi yang bertujuan membelokkan pemikiran manusia agar jauh dari Sang Maha Pencipta. Demikian pula kita lihat bagaimana peranan para pemuda Islam baik di Palestina, Afganistan, Moro (Filipina), Khasmir yang mempelopori perlawanan terhadap para penjajah dengan berpegangan pada Islam para pemuda tersebut berjihad membela agamaNya Allah.
Demikianlah peran pemuda yang selalu menjadi pelopor dalam segala hal terutama dalam pergerakan Islam modern. Para pemuda harus mendapat pengarahan yang positif dan berupaya membentengi diri dari segala serbuan isme-isme modern yang akan menjauhkan para pemuda dari Islam bahkan tidak mengakui keberadaan Allah swt. Hanya para pemuda yang merupakan harapan untuk melanjutkan perjuangan dalam menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi.
sources : http://majalah.nurhidayahsolo.com/index.php
0 komentar:
Posting Komentar